B i s m i l l a h i r r o h m a a n i r r o h i e m... ...qul bifadhlillahi wa birohmatihi fabidzalika fal yafrohu

Rabu, 17 Maret 2010

Barometer keimanan

قال النبي صلى الله عليه و أله و سلم :
" من سرته حسنته و ساءته سيئته فهو مؤمن " رواه أحمد

‎"‎ barang siapa yang senang atas kebaikan yang ia lakukan .. Dan sedih atas kejelekan yang ia perbuat .. Maka dia adlah seorang mu'min "

Ikhwani...
Hadits diatas memberikan kita suatu gambaran .. Bahwa seorang mu'min seharusnya mempunyai barometer atas keimanannya .. Kapan bertambah yang seharusnya memang harus terus meningkat,,dan kapan berkurang yang secepatnya harus bangkit dan menambalnya .. Begitu banyak hadits yang menerangkan akan keimanan seorang hamba,dan bagi al_faqir (wallohu 'alam) ini adalah hadist pengukur keimanan yang paling akhir.. Karna di bawah hadist ini adalh, saat seseorang tidak lagi merasa resah atas kejelekan yang ia perbuat maka itu berarti sebuah kehancuran untuknya.. Dan adakah tanda yang lebih nyata,,dari awal kehancuran seorang hamba selain terkikisnya keimanannya..!!!!

Ikhwani...
Sebagaimana yang seperti al_faqir kemukakan diatas.. Bahwa inilah akhir barometer sebuah keimanan .. Maka sebelum terjadi akan hal ini,ada baegnya kita merenung dan muhasabah akan kadar iman kita,,apabila sudah sampe pada drajat ini maka sepantasnya kita cepat bangkit dan merubah aktivitas juga rutinitas yang mengkikis iman kita tanpa kita sadari..
banyaknya kema'siatan disekitar kita yang sehingga menjadi lumrah,plus membanjirnya para ahli ma'ashi,terkadang membuat seseorang merasa lebih iman dari mereka (dan inilah ujub tanpa mereka sadari) yang menjadikan seseorang tenang2 saja akan keadaan keimanannya padahal ini adalah paling tipisnya kadar keimanan..
Sungguh benar apa yang baginda rosul sabdakan "al masik lidinihi,,kal masik 'alal jamroh" pada akhir zaman,seseorang yang memegang teguh imannya,,tak ubahnya menggenggam batu bara.. Dan gambaran itu kini menjadi sebuah realita yang mengerikan untuk qolbu seorang mu'min..

Ikhwany...
Cobalah..sedikit meluangkan waktu untuk merenungi akan hati kita serta muhasabah akan keimanan kita.. Dari situ kita akan mengetahui kadar keimanan kita.. Dan sebenarnya untuk meneropong hati kita,,kita tak membutuhkan orang laen,sebagaimana firman ALLOH :
‏"‏ بل الإنسان على نفسه بصيرة " الإنسان
‎"dan sesunguhnya manusia itu taw akan keadaan dirinya"

Kita hanya perlu menyendiri untuk beberapa saat sembari meraba akan hati juga keimanan kita..

Ikhwani..
Sudah saatnya melihat seseorang yang lebih tinggi imannya dari kita .. untuk memompa juga memotivasi hati kita yang sudah sangat futur..
Marilah mengembalikan jiwa nahdhoh yang sempat hilang dari kita ..
Jangan biarkan ujub bermain2 dengan hati kita .. Dan janganlah merasa cukup dengan kadar keimanan yang kita miliki..
Salah satu al_'arifin billah berkata :
‏" الرضا بالنفس،حجاب "
Merasa cukup dengan suatu keadaan,adalah penghalang (untuk meningkat ke jenjang yang lebih tinggi)..